بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
KEUTAMAAN TAUHID
Kehidupan di dunia ini senantiasa
berputar. Hari berganti hari, bulan demi bulan, satu tahun pun akhirnya berlalu
tanpa kita sadari. Seiring berjalannya siang dan malam, saat itu pula ujian
menimpa setiap manusia. Ya, kehidupan ini adalah ujian bagi kita, yang akan
kita pertanggungjawabkan nanti di hadapan ALLAH .
Dalam menghadapi ujian, tak jarang
seseorang melakukan kesalahan. Bisa karena kalah dengan nafsu, atau karena
kerancuan berfikir yang menguasai. Akhirnya, orang tersebut pun bermaksiat dan
berdosa kepada ALLAH . Semakin banyak salah dalam ujian, semakin
banyak beban dosa yang dia pikul. Kemudian, dia pun datang kepada-NYA dengan
berbagai dosa yang berujung kepada murka ALLAH dan
siksa neraka-NYA. Kita berlindung kepada ALLAH dari
itu semua.
Namun, ALLAH adalah
Rabb yang Maha Pengasih dan Penyayang terhadap hamba-NYA. ALLAH memberikan kesempatan kepada kita untuk
berusaha memperbaiki kesalahan dan merubahnya. ALLAH buka
pintu taubat dari segala dosa. ALLAH pun
menjadikan amalan kebajikan sebagai amalan penghapus kesalahan. Diharapkan dengan
itu semua, kita kembali menghadap-NYA dalam keadaan bersih dan bebas dari dosa.
TAUHID
PENGHAPUS DOSA
Selain sebagai pondasi Agama
seseorang, Tauhid juga merupakan nikmat yang kelak sangat kita harapkan saat
menghadapi hari hisab, selain kita juga berupaya agar tidak terjatuh dalam
dosa.
Keutamaan Tauhid sebagai penghapus
dosa disebutkan dalam hadits qudsi :
ياابن ادم إنك لو أتيتني بقراب الارض خطايا
ثم لقيتني لا تشرك بي شيألأ تيتك بقر ابهامغفرة
“Wahai anak Adam, sungguh seandainya engkau
datang kepada-KU dengan dosa sepenuh bumi, sedang engkau datang kepada-KU tanpa
menyekutukan-KU dengan sesuatu pun, AKU benar-benar akan datang dengan ampunan
sebesar itu pula.” [H.R. At
Tirmidzi, dari Shahabat Anas bin Malik dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
Rahimahullah dalam Shahih Sunan At
Tarmidzi].
Dalam hadits ini, ALLAH telah
menjanjikan kepada anak Adam, bahwa ALLAH akan
mengampuni mereka apabila meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan ALLAH dengan
sesuatu pun. Hal ini menjadi dalil bahwa Tauhid adalah sebab utama diampuninya
dosa seseorang. Semakin sempurna Tauhid seseorang, semakin jauh pula ia dari kesyirikan
yang berarti ia akan semakin mempunyai peluang besar untuk mendapatkan ampunan
ALLAH . Maka, orang yang bertauhid adalah orang
yang paling beruntung dengan ampunan dosa dari ALLAH . Sebaliknya, seorang musyrik yang
mempersekutukan ALLAH dalam
ibadah dan keyakinan merupakan orang yang paling merugi, sebab pahalanya ALLAH gugurkan walaupun dia adalah orang yang banyak
berbuat baik.
TAUHID ADALAH SEBAB SELAMATNYA SEORANG
HAMBA DARI NERAKA
Kelak di akhirat, setiap manusia
pasti akan dihadapkan pada dua kemungkinan. Jika bukan mendapat nikmat dari
ALLAH berupa
Surga-NYA, maka ia akan mendapat siksa Api Neraka. Tentu semua orang tidak
ingin dirinya mendapat penderitaan siksa
Neraka. Tauhid adalah salah satu sebab utama selamatnya seseorang dari siksa Api
Neraka. Pada suatu ketika Rasulullah bersabda kepada Muadz bin Jabal yang artinya, “Wahai Muadz apakah engkau tahu hak ALLAH atas hamba-NYA dan hak hamba
atas ALLAH?” Muadz berkata, “ALLAH
dan Rasul-NYA lebih tahu.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya
hak ALLAH atas hamba-NYA adalah mereka beribadah kepada-NYA semata dan tidak
menyekutukan-NYA dengan sesuatu pun. Sedangkan hak hamba atas ALLAH adalah
ALLAH tidak akan meng-azab seorang yang tidak menyekutukan-NYA dengan sesuatu pun.”
[H.R. Al Bukhari dan Muslim]. Dalam
hadits ini Rasulullah memberitahukan kepada Mu’adz bahwa ALLAH tidak akan meng-azab hamba-NYA jika mereka
menunaikan hak ALLAH atas mereka. Hak ALLAH tersebut adalah dengan ber-Tauhid kepada ALLAH
dan tidak mempersekutukan-NYA dengan
sesuatupun. Inilah faedah ber-Tauhid kepada ALLAH .
TAUHID
ADALAH SEBAB MASUK SURGA TANPA HISAB
Masuk surga dan dijauhkan dari dari
neraka merupakan nikmat yang sangat besar. Nikmat ini akan lebih lengkap
apabila kita masuk surga dengan tanpa melalui hisab. Betapa tidak? Pada saat
dikumpulkannya manusia di padang Mahsyar, matahari hanya berjarak satu mil di
atas kepala kita. Manusia semuanya merasa takut menghadapi hisab, lupa terhadap
anak, istri, dan keluarga yang dicintainya.
Nah, dengan Tauhid yang sempurna,
kita bisa memasuki surga tanpa hisab. Dalam hadits yang panjang, Rasulullah melihat umat beliau , tujuh puluh ribu orang di antaranya masuk
surga tanpa hisab dan azab. Para Shahabat bertanya siapakah mereka? Beliau bersabda yang artinya, “Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta untuk di-ruqyah, tidak
meminta untuk di-kay, dan tidak ber-tathayyur, serta hanya kepada ALLAH semata mereka
bertawakkal.” [H.R. Al Bukhari dari
Shahabat imran bin Husain ]
Dalam hadits di atas
Rasulullah memberitakan bahwa ada beberapa sifat yang
akan menjadikan seseorang masuk surga tanpa hisab :
1
|
TIDAK MINTA DI-RUQYAH.
Ruqyah adalah bacaan-bacaan untuk mengobati penyakit, kadang berupa bacaan
ayat-ayat Al-Qur’an atau doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah . Ruqyah pada masa Jahiliah sangat akrab
dengan masyarakat, bahkan dianggap sebagai terapi yang manjur. Orang yang
meminta ruqyah pun memiliki
ketergantungan qalbu terhadap yang me-Ruqyah. Dari sinilah Tauhidnya menjadi
tidak sempurna karena orang yang minta di-Ruqyah memiliki semacam
ketergantungan dan harapan kepada selain ALLAH. Maka jika kita perlu untuk
di-Ruqyah hendaknya me-Ruqyah sendiri dan tidak meminta untuk di-Ruqya-kan.
2
|
TIDAK MINTA KAY.
Kay adalah pengobatan penyakit dengan cara menempelkan besi panas pada bagian
tubuh tertentu. Metode penyembuhan ini sangat efektif . sehingga, muncullah
kesan berobat dengan metode kay pasti sembuh. Orang yang sakit pun bergantung
kepada kay dan lupa kepada penyembuh yang hakiki yaitu ALLAH . Dengan demikian Tauhidnya menjadi tidak sempurna.
3
|
TIDAK BER-TATHAYYUR.
Tathayyur adalah anggapan sial terhadap benda, waktu, atau tempat tertentu,
baik yang dilihat atau didengar. Tauhid seseorang yang melakukan tathayyur
menjadi berkurang karena menganggap sesuatu sebagai sebab. Keberuntungan dan
kesialan, padahal faktanya hal itu tidak memiliki hubungan dengan keberuntungan
dan kesialan. Seolah-olah ia menyakini ada sesuatu yang memiliki pengaruh
selain ALLAH
.
4
|
BERTAWAKKAL HANYA KEPADA ALLAH .
Empat sifat ini bermuara kepada Tawakkal kepada ALLAH saja. Ruqyah,
kay, dan tathayyur adalah sebab berkurangnya tawakkal seseorang kepada ALLAH. Padahal.
Tawakkal merupakan salah satu perwujudan Tauhid. Semakin kuat Tauhid seseorang
kepada ALLAH, semakin kuat pula Tawakkalnya kepada ALLAH. Orang-orang musyrikin
pun merupakan orang yang sangat lemah tawakkalnya kepada ALLAH sehingga
menggantungkan hati mereka kepada selain ALLAH berupa jimat, berhala, dan
lainnya. Nah, marilah kita perbaiki Tauhid kita, kemudian berharap ampunan dosa,
perlindungan dari Neraka, dan masuk Surga tanpa Hisab. WALLAHU A’LAM [Hammam].
Source : Majalah Tashfiyah [Mudah Berfaedah]